Untung Gus Dur Tidak Hidup Di Zaman Now

20:52


Mungkin saja beliau termasuk orang yang sering dibully dan bahkan dibawa ke pengadilan dengan tuduhan penistaan agama.
Masih ingat pernyataan Gus Dur mengenai ALQUR’AN ADALAH KITAB SUCI PALING PORNO? Bisa browsing sekarang. Ada kok jejak digitalnya. Pada waktu itu, ada acara Kongkow Bareng Gus Dur.

Bukan Gus Dur kalau tidak mengatakan hal yang terdengar nyleneh tapi mengandung makna yang tersembunyi. Sayangnya, beberapa orang tidak menemukan makna tersebut.
Di acara itu, Gus Dur mengatakan pernyataan tersebut. Dan tentu reaksi masyarakat bisa dibayangkan. Banyak yang marah. Ada juga yang kaget “kok bisa kyai mengatakan seperti itu” Tapi, bagi mereka yang terbiasa melahap buku atau artikel yang memuat pikiran Gus Dur, mereka ketawa-ketawa saja.

Dan tahu gimana akhirnya? Mereka yang marah dan kaget akhirnya sedih setelah mendengar apa makna dari ucapan Gus Dur tersebut. Kurang lebihnya penjelasannya seperti ini. “Porno itu letaknya ada dalam persepsi seseorang. Kalau orang kepalanya ngeres, dia akan curiga bahwa Alquran itu kitab suci porno karena ada ayat tentang menyusui. Ada juga ayat yang menceritakan tentang romantisme Zulaikha dan Yusuf”

Dan usut punya usut, ini pula yang sepertinya menjadi isu hangat pada waktu itu seperti goyang ngebor nya Inul dianggap porno, wanita memakai celana dan baju lengan pendek juga dianggap porno, dan lain sebagainya.

Ngomong-ngomong soal goyang ngebor Inul, ada kaitannya dengan KH. Mustofa Bisri atau yang lebih akrab dipanggil Gus Mus. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk beliau. Amin.
Saya juga berdoa semoga setelah adanya tulisan ini beliau tidak dianggap menistakan ulama’.  Hehehehe 

Selain seorang kyai, Gus Mus juga seorang seniman. Bahkan, beliau lebih senang dianggap sebagai seniman. Karya puisinya sangat banyak dan salah satu puisi yang selalu membuat saya tertawa meskipun saya dengar berkali-kali, judulnya “Negeri Haha Hihi”. Silakan cari saja videonya di Youtube.

Namun, karya yang menuai kontroversi adalah lukisan Gus Mus “BERZIKIR BERSAMA INUL” Di lukisan tersebut, ada beberapa kyai yang duduk bersila melingkar dan di tengah mereka ada Inul sedang goyang ngebor. Kalau masih belum bisa membayangkan, googling saja gambar lukisan tersebut.

Pada waktu itu, bukan hanya orang awam saja yang protes tapi banyak juga para kyai yang protes. Untungnya mereka tidak langsung membully lalu menuntut Gus Mus untuk diadili atas dasar penghinaan agama atau penghinaan ulama’. Mereka datang ke Gus Mus dan meminta klarifikasi.

Agar saya tidak salah dalam menjelaskan makna dari lukisan tersebut, berikut saya copy paste kan pernyataan asli dari Gus Mus

“Saya bukan mengkritik Inul tapi saya mengkritik orang beragama. Berzikir itu bukan pekerjaan daging saja, tapi dengan roh.”
“Lukisan Inul adalah simbol daging. Banyak orang Indonesia lebih mengutamakan daging. Shalat limat waktu, naik haji tiap tahun, tapi tetap saja melakukan korupsi. Ada yang berzikir sampai nangis-nangis tapi perilakunya tidak menjadi lebih baik.”

Wow . .

Untungnya dua Gus ini punya kesempatan untuk menjelaskan dan penjelasan tersebut didengarkan. Dan untungnya lagi mereka berdua adalah kyai, bukan komika seperti Ge, Joshua, atau Pandji. 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook